Selasa, 22 April 2014

Kritik Sastra

Faida Agusti (105200155)
Kritik Sastra
Tema “Wanita dalam Sastra”
Cerpen “JAWA, CINA, MADURA NGGAK MASALAH, YANG PENTING RASANYA ….”
Karya M. Shoim Anwar
Itulah Wanita
Cerpen karya M. Shoim Anwar ini ada beberapa hal yang menarik untuk di lihat lebih lanjut dalam hal wanita dalam sastra. 
Wanita sebagai makhluk manja. Dengan naluri wanita yang seperti itu membangkitkan keinginan pria untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan lawan jenisnya. Hal itu sudah menjadi hal paten dalam kehidupan, terutama dalam rumah tangga. Pada bagian pembuka cerita 
“ini memang urusan perempuan, tapi saya terlibat juga dengannya. Sudah terlalu lama saya diminta untuk melayani hajat ini. Saya tak dapat menolak. Setiap dia menghendaki saya harus memenuhinya. …………..”Kalau ingin yang cantik kamu harus berkorban!” (M. Shoim Anwar, 2014:133)

Degan pilihan kata yang bagus, penulis ingin menunjukkan bahwa sesekali pria harus mengerti dan tanggap dalam hal keinginan wanita (istrinya). Di sini digambarkan suatu kejadian suami yang di minta tolong istri untuk membelikan kebutuhan kecantikan istrinya. Dalam hal ini suami tidak bisa menolak permintaan istri karena hal ini termasuk kewajiban suami. Hal ini terlihat dari kutipan berikut.
“saya akhirnya melaksanakan juga permintaan istri. Dia tersenyum, mungkin sebagai pertanda kemenangan. …..(M. Shoim Anwar, 2014:134)

Wanita juga dilahirkan dengan naluri yang ingin selalu tampil cantik dan sempurna. Alasan utamanya adalah lawan jenisnya. Semua wanita pada dasarnya ingin tampil cantik dan sempurna dari ujung rambut sampai kaki. Akan tetapi dengan latar belakang dan situasi dan kondisi setiap orang berbeda, hal itu juga memaksa wanita untuk menyesuaikan dengan keadaan dirinya. Didalam cerpen ini di sebutkan beberapa macam kebutuhan kecantikan istri yang harus di beli suaminya. Meskipun ngedumel, tetap menuruti kemauan istri, karena perkataan istri yang memang benar bahwa pria suka wanita yang pandai merawat diri.
“…….. Di atas meja sudah ada secarik kertas berisi daftar alat-alat kecantikan yang harus saya beli; milk cleanser, skin tonic, moisturizing body lotion, lipstick,hair tonic, dan eye shadow.”
“Kalau kurang kamu tambahi,” katanya sambil mengulurkan uang.|
“Nambahi lagi,” saya ngedumel.
“Katanya pingin cantik?” ……… (M. Shoim Anwar, 2014:134)

Terakhir, wanita makhluk pecemburu. Dalam cerpen ini bisa dilihat dalam kutipan berikut.
………”Jawa, Cina, Madura nggak masalah. Yang penting rasanya….,”
Kata-kata itu pula yang saya bisikkan kepada istri begitu tiba di rumah. Kontan dia membelalak hingga matanya kelihatan bundar. Kedua pipi saya dipegangnya dan digoncang-goncang.
“jangan macam-macam. Kurang apa aku?”
“Nggak kurang.”
“Pakai membanding-bandingkan dengan Cina dan Madura segala”
“justru harus dibandingkan biar tahu kelebihannya.”
“Kurang cantik?”
“Nggak.” (M. Shoim Anwar, 2014:136)

Padahal belum tahu yang dimaksud suaminya, sudah marah-marah. Lagi suami membisikan kalimat tersebut kepada istrinya, sontak sang istri makin menjadi-jadi.
………”Jawa, Cina, Madura nggak masalah. Yang penting rasanya….,”
Mata istri saya melotot sempurna. Belum sempat dia berkata apa-apa, saya bisikkan lagi,”Kulitnya kuning mulus dan bersih. Montok lagi….”
Dengan cepat tangan kanannya diangkat dan mau ditamparkan ke mulut saya….
(M. Shoim Anwar, 2014:139)

Wanita terlahir sebagai makhluk yang unik dan disertai naluri ingin selalu dijaga dan dimengerti serta dipenuhi kebutuhannya. Karena wanita makhluk yang lebih lemah daripada laki-laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar